Minggu, 16 Mei 2010
Senin, 22 Maret 2010
Artikel Manajemen
Sindikasi dari Artikel Manajemen:
Pentingnya Perencanaan Karir (Career planning) Bagi Karyawan
Berdasakan beberapa penjelasan pada artikel manajemen sebelumnya nampak bahwa Career planning (perencanaan karir) diperlukan oleh setiap karyawan. Suatu karir adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Bagi sebagian karyawan, pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang disusunnya secara berhati-hati dan sungguh-sungguh. Namun bagi sebagian lainnya, karir mungkin hanya sekedar ‘nasib yang hanya diikuti saja’, karena tidak ada perencanaan karir yang jelas untuk meraih jabatan yang diinginkannya. Karyawan yang tidak mempunyai perencanaan karir jelas akan lebih tidak jelas masa depan karirnya dibandingkan dengan karyawan yang mempunyai perencanaan karir karena akan lebih fokus meraih karir yang telah direncanakannya. Banyak karyawan gagal mengelola karir karena tidak memperhatikan konsep-konsep dasar perencanaan karirnya, karyawan tidak siap untuk jabatan-jabatan yang tersedia di dalam organisasi. Karyawan tidak menyadari bahwa sasaran-sasaran karir dapat memacu karir dan menghasilkan sukses yang besar. Pemahaman akan konsep-konsep perencanaan karir diharapkan dapat mengarahkan pada penetapan sasaran karir dan perencanaan karir cenderung dapat tercapai. Proses perencanaan ini memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasikan sasaran-sasaran karier dan jalur-jalur menuju sasaran-sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan-kegiatan atau pengembangan para karyawan mencari cara-cara untuk meningkatkan dirinya dan mengembangkan sasaran-sasaran karier mereka. Pendek kata, karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karir yang ada dalam organisasi.
Sedikit Seluk Beluk Kartu Kredit
Mungkin Anda menginginkan kartu kredit, namun sudah tahukah Anda jenis kartu kredit? Dan jenis manakah yang sesuai dengan kemampuan Anda? Untuk itu ada baiknya memahami jenis kartu kredit, limit kredit, biaya-biaya dan berbagai feature yang menyertainya. A. Jenis Kartu Kredit. Kartu Silver, Kartu Gold, Kartu Platinum, Kartu Titanium, Kartu Cicilan. B. Limit Kredit dan Annual Fee Kartu Silver, Kartu Classic, Kartu Biru, dll Kisaran limit kredit : Rp. 3 juta – 7 juta Kisaran annual fee : 125 – 150 rb / Tahun Kartu Gold, Kartu Primeir Kisaran limit kredit: Rp. 5 juta – 20 juta Kisaran annual fee: 250 – 300 rb / Tahun Kartu Platinum, Kartu Titanium Kisaran limit kredit: Rp. 20 juta – 100 juta Kisaran annual fee : 500 – 600 rb / Tahun Kartu Cicilan, Kartu Smart Shooping, Kartu Choice, Kartu Clear Card, dll Kisaran limit kredit: Rp 5 juta – 8 juta Kisaran annual fee: 125 – 200 rb / Tahun C. Biaya-biaya Kartu Kredit Biaya– biaya yang menyertai kartu kredit pada umumnya sebagai berikut : Annual fee / biaya tahunan. Cash Advance fee / biaya tarik tinai. Late payment fee / biaya keterlambatan. Over limit fee / biaya melebihi batas kredit. Card replacement fee / biaya penggantian kartu. Returned Cheque Fee / biaya penolakan cek Unsuccessful Auto debit Fee / biaya penolakan auto debit. Sales Slip / biaya sales slip. Statement reprint fee / biaya pencetakan ulang tagihan. Transfer fee / biaya transfer. D. Feature kartu kredit. Adalah fasilitas atau layanan yang melekat pada jenis kartu kredit, pada umumnya feature yang diberikan adalah : Jaringan transaksi seluruh dunia. Jaringan ATM seluruh dunia. Pelayanan costumer service 24 jam. Product feature : Dapat ditunaikan dengan persyaratan tertentu. Setiap transaksi mendapat point. Bisa men-take over tagihan kartu kredit dari bank lain. Suku bunga transaksi retail ataupun cash advance. Dapat melakukan transaksi dengan angsuran tetap. Meng-cover tagihan listrik PAM, telephone, TV kabel dan lain – lain. Fasilitas memanfaatkan Airport Lounge secara gratis. Asuransi Dan lain–lain Nah mudah-mudahan bermanfaat dan tidak salah memilih kartu kredit.
Manfaat Perencanaan Karir
Berbagai manfaat diperoleh bila perusahaan terlibat dalam perencanaan karir. Menurut Siagian diantara sekian banyak manfaat yang dipetik organisasi, lima manfaat yang sering mendapat sorotan utama yaitu :Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa di antara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan dan dengan demikian suplai internal melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat lebih terjamin. Berarti organisasi tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari luar organisasi untuk mengisi lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti adanya pekerja yang berhenti, diberhentikan, memasuki usia pensiun atau meninggal dunia. Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier para anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai. Sikap demikian pada umumnya mengakibatkan keinginan pindah ke organisasi lain menjadi rendah karena para pekerja yakin bahwa organisasi berusaha memelihara kepentingan dan memuaskan kebutuhan para anggotanya.Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi semakin mampu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.Perencanaan karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti profesional. Manfaat ini sangat penting karena seseorang hanya mungkin meraih kemajuan apabila karyawan yang bersangkutan berusaha bertumbuh dan berkembang dalam semua segi kehidupan dan penghidupannya. Pertumbuhan dan perkembangan itu akhirnya bermuara pada tekad seseorang untuk menjadi pekerja yang terbaik dalam bidangnya, apapun bidang yang ditekuninya itu.Perencanaan karier dapat mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang terhalang pengembangan kariernya hanya karena atasan langsung mereka, sadar atau tidak, menghalanginya, padahal ada di antara para pekerja tersebut memiliki kemampuan dan kemauan yang layak untuk dikembangkan.
Program Komputer Khusus Bagi Tunanetra
Ada kabar gembira bagi rekan-rekan yang bermasalah dengan penglihatan, karena BPPT sedang mengembangkan program komputer bagi tunanetra yang mampu membantu mengakses informasi selayaknya manusia normal. Program ini diperkirakan akan selesai tahun 2010, hal ini diungkapkan Koordinator Pusat Sumber Daya Opensource Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Oskar Riandi seusai Pembukaan Pelatihan Komputer Bicara untuk Tunanetra di Jakarta, pada hari Senin 8 Maret 2010. Program tersebut adalah program Memdengar (Membaca dan Mendengar) berupa pembaca dokumen (dokument reader). Caranya, dokumen seperti buku hingga brosur dipindai (di-scan) dialihkan menjadi suatu teks di komputer menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk suara dengan teknologi screen reader. "Ada fungsi tambahan linux dengan lisan untuk konfirmasi di mana komputer selalu mengatakan apa yang sedang dikerjakan si tunanetra, sehingga dia tahu apa yang sedang dilakukannya di layar komputer," kata Oskar. Menurut dia, apa yang dikembangkan BPPT akan jauh lebih baik dibanding program yang saat ini digunakan oleh para tunanetra dalam mengakses komputer dan internet yakni program JAWS (Job Access With Speech) for Windows, suatu perangkat lunak Screen Reader dari AS. "Program JAWS ini mahal, sampai 1.200 dollar AS untuk dua unit komputer, sementara program yang kami buat dibangun dengan opensource dan bisa diperoleh gratis," katanya. Keunggulan dari apa yang dikembangkan BPPT, ujarnya, selain menggunakan bahasa Indonesia, juga menggunakan teknologi penterjemahan dari suara menjadi teks, sehingga tunanetra bisa berbicara melalui mikrofon ke komputer untuk diterjemahkan ke dalam perintah dan teks. Keakuratannya kini mencapai 93 persen, sudah meningkat dibanding pertama kali mulai dilakukan riset. Dikatakan Oskar, teknologi bahasa dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang merupakan prioritas nasional itu yakni speech recognition atau pengenal lisan, yang mengubah dari suara menjadi teks. Sintesa suara yang mengubah teks menjadi suara, dan mesin penterjemah yang menterjemahkan bahasa Indonesia ke berbagai bahasa asing secara lisan maupun tertulis. Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Didik Tarsidi, mengatakan, teknologi terkini telah membuat orang tunanetra menjadi seperti orang yang tidak buta. "Dengan teknologi, tunanetra sekarang bisa mendapat akses internet dan informasi tak terbatas seperti layaknya orang yang melek," katanya. OK, selamat buat para rekan tunanetra yang tidak lama lagi akan dapat menikmati komputer layaknya rekan-rekan pada umumnya. Maju terus Indonesia…
Perilaku Konsumen Kartu Kredit
Sebagian orang, atau mungkin Anda sekarang ini telah memiliki 4 kartu kredit atau bahkan lebih. Luar biasa, karena tidak semua orang mampu mendapatkan kartu kredit sebanyak itu. Tentu dibutuhkan manajemen yang ekstra untuk mengatur atau mengelola pembayarannya. Waktu jatuh tempo yang berbeda-beda terkadang membuat lupa untuk membayar dan tak terasa tagihan berikutnya sudah dibebani denda keterlambatan. Apalagi kalau kejadian ini acapkali terjadi, maka tak pelak tiap bulan Kita ‘membayar kelupaan tersebut’, bisa jadi cukup besar untuk ongkos lupa yang harusnya tak perlu terjadi. Kalau dompet tebal mungkin nggak apa-apa, tapi kalau tambal sulam sana-sini, wah … pecah juga kepala rasanya. Nah kontrol atau pengelolaan yang kurang baik dari pemegang kartu kredit dapat disebabkan beberapa hal, antara lain : Perilaku konsumtif dari konsumen kartu kredit hingga kartu kredit jadi sumber pemenuhan nafsu belanja yang berlebihan, lupa kalau uang sendiri sudah ‘bolong’. Mempunyai jumlah kartu kredit berlebihan, hingga melebihi dari pendapatan atau kemampuan financial yang ideal. Belum memahami biaya-biaya yang akan timbul Pemegang kartu kredit memaksakan persyaratan yang semestinya belum sesuai, akan tetapi tetap berhasrat ingin punya ‘kartu utang’ ini. Penggunaan yang ideal atau positif dari kartu kredit Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran, jadi digunakan dengan posisitf tentu hasilnya positif, begitu pula sebaliknya. Penggunaan kartu kredit secara bijak, akan menguntungkan penggunanya, bahkan pihak lain pun ikut menikmati keuntungan, seperti bank selaku penerbit kartu kredit, merchant dan pemegang kartu kredit. Bagi konsumen atau pengguna kartu kredit, kartu kredit dapat dimanfaatkan untuk membantu pembayaran yang bersifat urgent atau insidentil. Pembayarannyapun dapat dilakukan lebih praktis dan aman bila dibandingkan dengan membawa segepok uang tunai untuk berbelanja. Dapat pula dimanfaatkan untuk berbelanja dengan harga diskon jika ada penawaran khusus dari bank penerbit kartu kredit. Pihak bank akan memperoleh charges sebesar 2% - 3% dari merchant, selain annual membership dan bunga jika pemegang kartu kredit hanya membayar minimal pembayaran, biasanya sebesar 10% dari jumlah tagihan, dan juga untuk menambah jumlah nasabah potensial bank dan sebagai salah satu bentuk layanan perbankan kepada nasabah, dari pihak merchant agar jumlah customer yang berbelanja dan omset penjualan semakin meningkat. Nah gunakanlah kartu kredit sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan Anda dan sebaiknya tidak menggunakan kartu kredit untuk memenuhi keinginan Anda.